REPORT PERKEMBANGAN INDUSTRI PERKAPALAN DI KOREA SELATAN INDONESIAN TRADE PROMOTION CENTER BUSAN, KOREA SELATAN DIREKTORAT JENDERAL PENGEMBANGAN EKSPOR NASIONAL 2013
Executive Summary Industri perkapalan Korea Selatan sedang berada dalam tahap mengimplementasikan teknologi terkemuka sebagai dampak dari krisis finansial global dan kenaikan biaya tenaga kerja. Hal implementasi teknologi tinggi tersebut dilakukan sebagai upaya untuk memotong biaya dan meningkatkan produktivitas karena saat ini China menduduki posisi pertama sebagai produsen kapal dunia, berdasarkan jumlah produksi dalam ton. Namun, Korea masih diakui dunia sebagai produsen kapal dengan tingkat kesulitan yang tinggi seperti tanker, containership, cruise, bulk carrier dan teknologi offshore. Terlansir dari sejumlah analisa bahwa terdapat tujuh (7) galangan kapal utama di Korea. Jumlah kapal yang terkirim dari Korea Selatan pada tahun 2012 mencapai 13.6 juta CGT (compensated gross tonnage). Korea masih memimpin pasar industri perkapalan dengan memiliki 35% nilai kontrak permintaan dunia. Sedangkan China memimpin pasar industri perkapalan dengan mengirimkan 41% total permintaan dunia. Persaingan yang ketat antara Korea dan China di industri perkapalan membuat para konsumen semakin memiliki pilihan dalam memilih produsen kapal. Namun, ada kekhawatiran bahwa beberapa tahun mendatang tingkat penawaran akan lebih tinggi daripada permintaan karena banyaknya pemain baru di bidang industri perkapalan, khususnya di China. Indonesia, sebagai negara kepulauan, tentunya bisa menjadi negara penghasil kapal. Sebagai langkah awal, Indonesia perlu memperbaiki industri pendukung utama untuk produk kapal, yaitu besi dan baja. Setelah itu, Indonesia perlu memulai industri perbaikan kapal, sebuah tahapan awal yang sudah dilakukan oleh Filipina, yang saat ini sudah menjadi salah satu negara yang cukup diperhitungkan di industri perkapalan. Faktor tenaga kerja dan ekonomi (seperti nilai mata uang dibandingkan mata uang asing) masih sangat kompetitif dibandingkan negara Korea dan Jepang. Oleh karena itu, dibutuhkan dukungan penuh dari pihak pemerintah agar industri perkapalan di Indonesia bisa menjadi besar dan mendunia.
Contents Executive Summary... 2 1. Pendahuluan... 7 1.1 Pendahuluan perihal perkembangan industri perkapalan... 7 2. Tren dunia dalam lingkup industri perkapalan... 13 2.1 Trend Industri Perkapalan di Korea Selatan... 18 3. Analisa Kluster Industri Perkapalan di Korea Selatan... 31 3.1 Analisa Kluster berdasarkan tipe dan lokasi industri... 31 3.2 Analisa Kluster berdasarkan konsumen dan tipe proyek... 41 4. Peluang, Ancaman dan Rekomendasi serta Kerjasama... 51 Peluang Kerjasama... 51 Ancaman... 51 Rekomendasi... 51
Daftar Gambar Gambar 1. Sejarah perusahaan galangan kapal di Korea Selatan... 9 Gambar 2. Perdagangan dunia melalui laut... 11 Gambar 3. Produk Kapal di dunia berdasarkan negara (Sumber : Lloyd Register (2011))... 13 Gambar 4. Pangsa pasar kapal di dunia... 14 Gambar 5. Pengiriman kapal berdasarkan negara (sumber: Clarkson, 2013)... 14 Gambar 6. Perkiraan penawaran dan permintaan dunia terhadap produk kapal (sumber: Clarkson 2013)... 15 Gambar 7. Grafik Pengiriman Kapal berdasarkan negara (hingga tahun 2012)... 16 Gambar 8. Grafik pesanan kapal baru berdasarkan negara (dari 1975-2012)... 16 Gambar 9. Grafik nilai pesanan tercatat berdasarkan negara (dari 1975-2012)... 17 Gambar 10. Industri Galangan Kapal dunia dan domestik Korea... 19 Gambar 11. Performansi Galangan Kapal di Korea (New Order, Completions dan Orderbook) 20 Gambar 12. Tren permintaan produk Kapal Korea Selatan berdasarkan New Order, Completion dan Orderbook (Sumber: KOSHIPA)... 21 Gambar 13. Tren permintaan produk Kapal Korea Selatan 2011 dan 2012 (Sumber : KOSHIPA (unit dalam juta CGT))... 22 Gambar 14. Lokasi galangan kapal dan material pendukung di Korea Selatan... 22 Gambar 15. Infrastruktur dan offshore-plant berdasarkan wilayah... 23 Gambar 16. Tampak atas lokasi tujuh (7) galangan kapal besar di Korea Selatan... 24 Gambar 17. Nilai Ekspor Korea Selatan ke seluruh dunia untuk produk HS 89 (unit: 000$)... 25 Gambar 18. Tingkat pertumbuhan ekspor Korea Selatan ke seluruh dunia untuk produk HS 89 (unit : %)... 25 Gambar 19. Nilai ekspor dari Korea Selatan ke Indonesia untuk produk HS 8901 (unit: 000$). 26 Gambar 20. Tingkat pertumbuhan ekspor Korea Selatan ke Indonesia untuk produk HS 8901 (unit: %)... 26 Gambar 21. Nilai impor Korea Selatan dari Indonesia untuk produk HS 8901 (unit: 000$)... 27 Gambar 22. Tingkat pertumbuhan impor Korea Selatan dari Indonesia untuk produk HS 8901 (unit: %... 27 Gambar 23 Jumlah tenaga kerja industri perkapalan (perhitungan berdasarkan perusahaan member KOSHIPA) (Sumber : KOSHIPA (2010))... 28 Gambar 24. Jumlah tenaga kerja yang terserap di industri perkapalan dan offshore (sumber: KOSHIPA 2011)... 29 Gambar 25. Prosentase pengiriman dari industri galangan kapal di Busan, Ulsan dan Gyeongnam... 32 Gambar 26. Prosentase penambahan nilai dari industri galangan kapal di Busan, Ulsan dan Gyeongnam (Sumber : Statistics Korea)... 33 Gambar 27. Tren permintaan kapal pada industri perkapalan skala kecil dan menengah... 33
Gambar 28. Tren permintaan Industri Kapal skala kecil dan menengah termasuk Backlog dan permintaan yang dialihkan... 34 Gambar 29. Tren peningkatan produksi tiap negara... 35 Gambar 30. Jumlah pesanan berdasarkan perusahaan... 36 Gambar 31. Jumlah backlog berdasarkan nama industri galangan kapal (April dan Mei 2013).. 37 Gambar 32. Gambar kapal standard dan kapal bernilai tinggi... 41 Gambar 33. Data struktur pasar untuk kapal standard dan kapal bernilai tinggi dari negara Korea, Jepang dan China... 42 Gambar 34. Perkembangan harga kapal hingga tahun 2012 (sumber: Barry Rogliano Salles, BRS - 2012)... 43 Gambar 35. Tren harga kapal baru (sumber : Clarkson)... 43 Gambar 36. Index Harga berdasarkan nilai mata uang negara pembuat produk kapal (sumber : CESA 2011, merujuk pada Clarksons)... 44 Gambar 37. Tren harga Bulk dan Tanker serta perkembangan berdasar BDI Index... 45 Gambar 38. Struktur produk berdasarkan tipe kapal (sumber KOSHIPA)... 46 Gambar 39. Daftar status kontrak untuk unit drilling (Sumber : Tongyang Securities)... 47 Gambar 40. Proyek kunci industri perkapalan (sumber: Tongyang securities)... 48 Gambar 41. Gambar kapal terkirim dari Korea Selatan (2012-2013)... 50 Gambar 42. Analisa SWOT... 53
Daftar Tabel Tabel 1. Tipe produk utama (Sumber: Korea Shipbuilder Association)... 10 Tabel 2. Kriteria pembelian utama konsumen Kapal (Sumber: Porter 1986)... 10 Tabel 3. Proses dan periode pembuatan kapal secara umum (unit: bulan)... 11 Tabel 4. Tren industri perkapalan (Unit : 00 juta $ (hm$), 0000 GT, % )... 18 Tabel 5. Tren Permintaan dan Backlog domestik (Unit : Juta CGT) (F : Forecasting)... 19 Tabel 6. Tujuh (7) Galangan kapal besar di Korea Selatan... 23 Tabel 7. Galangan kapal dan perahu serta industri pendukungnya di area Busan, Ulsan dan Gyeongnam. (Unit: perusahaan, %)... 32 Tabel 8. Data Lokasi Industri Galangan Kapal di Korea... 38 Tabel 9. Kategori ukuran tanker minyak dan bulk carrier (DWT : Dead Weight Ton)... 42 Tabel 10. Perbandingan Permintaan berdasarkan jenis kapal (Korea, China, Jepang). Unit: juta CGT... 46 Tabel 11. Beberapa informasi tentang kapal terkirim dari Korea Selatan (2012-2013)... 49 Tabel 12. Jumlah standard (KS : Korean Standard) kategori V untuk produk industri kapal dari tahun 2000 hingga 2012... 51
1. Pendahuluan 1.1 Pendahuluan perihal perkembangan industri perkapalan Industri perkapalan telah menjadi industri yang menarik dan penting untuk negara seperti Jepang, Korea dan China dalam membantu mereka pada saat berada dalam tahap pengembangan negara. Negara-negara ini mengembangkan industri perkapalan sebagai tulang punggung industri seperti pengiriman, besi, non-metal, elektrik dan industri permesinan. Industri perkapalan itu memiliki dua tipikal, sebagai industri padat modal yang memerlukan pengeluaran modal massif dan industri padat karya yang memberikan dampak besar untuk tenaga kerja. Selain itu, industri perkapalan digunakan sebagai penghasilan devisa yang dapat menambah penghasilan negara dengan mengekspor kapal. Sebagai contoh, Jepang mempromosikan industri perkapalan untuk memulihan infrastruktur industri yang hancur pada saat perang dunia ke-dua. Pemerintah Korea mendukung industri perkapalan sebagai rencana pengembangan ekonomi di tahun 1970 hingga meraih kesuksesan. Pada saat ini, pemerintah Cina mengumumkan bahwa mereka ingin mencapai posisi teratas untuk industri perkapalan di tahun 2015. Pada era 1970an, Korea memasuki pasa dunia untuk industri perkapalan ketika ada booming perihal kapan sebelum krisis minyak. Di era 1990an, perusahaan industri perkapalan Korea berkomitmen untuk menanamkan investasi masif untuk meningkatkan kapasitas dengan penuh kepercayaan diri untuk bisa bersaing dengan industri perkapalan Jepang. Di saat yang bersamaan, pada tahun 1980an, Jepang mengumumkan penurunan kapasitas industri perkapalannya dan kapasitas mereka menurun 37% di tahun 1980 dan 24 di tahun 1988. Pada tahun 1990an, Jepang mengalami kesulitan karena penguatan nilai mata uang yen dan meningkatnya biaya tenaga kerja. sedangkan Korea diuntungkan dari penurunan nilai mata uang won terhadap US dollar yang disebabkan oleh krisis finansial di Asia. Penurunan nilai mata uang won meningkatkan keuntungan perusahaan perkapalan dan membuat mereka mampu menurunkan harga penawaran. Dengan kenaikan kapasitas dan penurunan harga, industri perkapalan Korea dapat meningkatkan pangsa pasar mereka dari 25% di 1998 menjadi 35% di 2000. Ringkasan perjalanan sejarah industri perkapalan Korea dapat dilihat pada Gambar 1. Korea berhasil mengirimkan pesanan pertamanya oleh Hyundai Heavy Industries (HHI) pada tahun 1974 berupa 260.000 DWT VLCC (Dead Weight Tonnage Very Large Crude Carriers).
Pada tahun 2000, Korea berhasil menduduki peringkat pertama mengalahkan Jepang untuk jumlah order baru tahunan dan order yang sedang berjalan di tahun 2000. Sebelum krisis financial 2008, 5 tahun berturut-turut, kesehatan ekonomi global dan pertumbuhan ekonomi Cina yang sangat cepat dengan CAGR 35% untuk jumlah pesanan kapal dalam satuan CGT (Compensated Gross Tonnage), penjualan dan keuntungan perusahaan pembuat kapal dari Korea Selatan naik sangat cepat dan mereka berinvestasi sangat agresif untuk memenuhi permintaan global. Namun, setelah krisis finansial yang tak terduga di tahun 2008, permintaan kapal pada tahun 2009 menurun drastis sebesar 92% dibandingkan tahun 2007 dan terjadilah masalah overcapacity. Selain itu, China juga mengalami peningkatan pangsa pasar dari 7% hingga 35% di kisaran tahun 2000 dan berhasil memenuhi tipe kapal sederhana. Tahapan pengembangan dari industri perkapalan [ ] dapat diringkas sebagai berikut: 1. Ketika sebuah negara tidak mencapai tingkatan tertentu untuk perdagangan laut, mereka akan bergantung pada kapal dagang dari negara lain.ketika mereka memerlukan kapal sendiri karena meningkatnya perdagangan laut, mereka akan membeli kapal baru atau bekas dari negara maju sebagai pengirim. 2. Setelah ada peningkatan perdagangan laut dan kenaikan kapal asing dan domestik, mereka akan memulai galangan kapal untuk perbaikan. 3. Setelah mendapatkan teknologi untuk memperbaiki kapal dan melihat kenaikan permintaan kapal di dalam negeri, galangan kapal untuk membangun kapal baru akan terbangun. Sehubungan dengan hal tersebut, industri besi dan baja, sebagai industri pendukung utama, berkembang untuk memenuhi permintaan besi dan baja untuk perkapalan. 4. Mereka akan mampu bersaing dengan pangsa pasar dunia dengan meningatkan keunggulan kompetitif berdasarkan biaya leadership. 5. Masalah kenaikan biaya tenaga kerja membuat negara tersebut harus mengimplementasikan teknologi terkemuka untuk memotong biaya dan meningkatkan produktivitas. 6. Kesulitan terhadap biaya tenaga kerja yang tinggi dan kelangkaan tenaga kerja ahli akan membuat mereka kehilangan produktivitas dan kalah bersaing secara harga. Ketika mereka kehilangan keunggulan bersaing dan pangsa pasar, mereka akan bergantung pada dukungan finansial dan subsidi pemerintah. Pada akhirnya, mereka akan kehilangan pangsa pasar yang
signifikan di industri perkapalan dunia dan akan memulai membangun kapan untuk kebutuhan domestik. Dari analisa di atas, industri perkapalan Amerika dan Inggris telah berada di tahap akhir, Jepang berada pada tahap kelima dan Korea berada tahap keempat dan kelima. Gambar 1. Sejarah perusahaan galangan kapal di Korea Selatan Semenjak tahun 2000, Korea menduduki peringkat nomer 1 untuk industri perkapalan mengalahkan Jepang. Sementara itu, China telah menjadi negara industri perkapalan terbesar kedua pada tahun 2006. Kita bisa mengetahui dengan mudah bahwa China akan segera menjadi kuat di bidang industri perkapalan. Terlebih lagi, kompetisi antara Korea dan China menjadi sangat sengit, khususnya di industri perkapalan, karena permintaan kapal tidak akan meningkat terlalu drastis dan penawaran kapal melebihi kapasitas permintaan. Tabel 1 memperlihatkan tipe produk utama yang dihasilkan oleh industri perkapalan Korea. Jenis kapal yang dibuat oleh Korea Selatan diakui dunia sebagai bentuk kapal dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Data dan informasi yang menunjukkan hal tersebut dapat dilihat pada babbab berikutnya.
Tabel 1. Tipe produk utama (Sumber: Korea Shipbuilder Association) Kategori Tipe Carriage of Freight Cargo Wet Cargo Crude Oil Tanker Product Carrier Chemical Tanker Gas Carrier Crude Oil Oil Derivatives (Petroleum, Kerosene, Diesel) Naphtha Passenger Offshore Units Dry Cargo Bulk Carrier Container Ship Ferries, Cruise FPSO Drillship LNG FSRU LPG, LNG Iron Ore, Coal, Grain, Cement Container Floating Production, Storage and Offloading Offshore Drilling Unit Floating Storage & Regasification Unit Porter, 1986, melakukan survei kepada konsumen perihal kriteria pembelian kapal. Tabel 3 memperlihatkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi pembelian sebuah kapal. Meskipun survei tersebut dilakukan pada tahun 1986, hasil tersebut masih bisa dikatakan relevan untuk masa kini karena jenis dan tipe kapal masih sama. Tabel 2. Kriteria pembelian utama konsumen Kapal (Sumber: Porter 1986) Kategori Kapal Tingkat Kriteria Pembelian Kesulitan Harga Pengiriman Kualitas Pemerintah Oil Tankers Low 8 2 0 0 Bulk Carriers 7 3 0 0 General Cargo 6 3 1 0 Containers 4 3 3 0 Gas Carriers 2 2 6 0 Passenger Ships 1 2 7 0 Oil Rigs 1 3 3 3 Navy Ships High 0 1 4 5 Keterangan : Angka menunjukkan sensitivitas. 0 : tidak sensitif. 10: sangat sensitif
Tabel 3. Proses dan periode pembuatan kapal secara umum (unit: bulan) Kontrak Desain Produksi Pre-Stage Yard Dock Quay - Basic - Rencana - Erection - Outfitting - Detil Produksi - Launching - Trial Run produksi - Pembelian - Delivery - Bid Proposal - Diskusi spesifikasi dan persetujuan - Steel Cutting - Block Assembly - Pre-Outfitting - Painting Large 11.0 4.5 2.5 3.0 Container LNG Carriers 12.0 5.5 2.0 8.5 Drill-ships 12.0 5.5 1.5 10.0 sumber: Investment Report (2009) Proses dan periode pembuatan kapal secara umum dapat dilihat pada tabel 4. Proses produksi yang menyita waktu paling lama adalah periode desain (sekitar 12 bulan) dan diikuti dengan proses quay (sekitar 10 bulan). Semakin tinggi kompleksitas pembuatan sebuah kapal, periode produksi tentunya akan semakin lama. Tabel 4 menyajikan data rata-rata periode produksi untuk produk yang tertera. Gambar 2. Perdagangan dunia melalui laut
Permintaan untuk kapal di tingkat dunia diperkirakan akan masih tinggi melihat jumlah perdagangan dunia yang menggunakan moda transportasi laut semakin meningkat dari tahun ke tahun. Gambar 2 memperlihatkan grafik perdagangan melalui laut dari tahun 1986. Nilai perdagangan melalui laut meningkat dari tahun ke tahun dan banyak pengamat percaya bahwa penggunaan kapal akan terus meningkat karena kapal diakui sebagai moda transportasi yang murah dan terpercaya.
2. Tren dunia dalam lingkup industri perkapalan Jumlah produksi kapal di dunia dapat dilihat pada Gambar 3. Pada gambar tersebut, terlihat China adalah negara yang menghasilkan kapal terbanyak diikuti oleh Korea Selatan, kemudian Jepang. Dengan melihat Gambar 4, kapasitas industri perkapalan di setiap negara dapat dibedakan berdasarkan nilai pesanan baru (new order), nilai produk yang selesai (completion) dan nilai kontrak (orderbook). Korea memimpin dengan nilai pesanan baru sebesar 48,4%. Namun, Korea harus mengakui nilai produk yang selesai (completion) dan nilai kontrak (orderbook) dari negara China, masing-masing sebesar 38,3% dan 39,1%. Kita dapat memahami bahwa posisi industri perkapalan Korea sedang menghadapi tantangan kompetisi global dengan China. Gambar 3. Produk Kapal di dunia berdasarkan negara (Sumber : Lloyd Register (2011))
Gambar 4. Pangsa pasar kapal di dunia Sumber: World Shipyard Monitor, Clarkson. Dihitung berdasarkan nilai CGT. (2011) Gambar 5 menunjukkan nilai pengiriman kapal berdasarkan tonnage. Korea, sebagai negara terbesar kedua yang mengirimkan kapal, mengirimkan sebesar 13.6 juta CGT dan kalah dari China yang mengirimkan 18.9 juta CGT pada tahun 2012. Data ini semakin menunjukkan bahwa kompetisi Korea dan China sangat ketat dari jumlah pengiriman kapal. Grafik pada Gambar 7 menunjukkan besarnya nilai pengiriman kapal China dibandingkan negara-negara lain (Detil ada di lampiran 1). Meskipun saat ini terdapat pasar yang begitu besar untuk produk kapal, namun Clarkson memprediksi bahwa permintaan tersebut akan menurun dan kapasitas penawaran pun akan menurun menyesuaikan dengan permintaan yang ada. (Gambar 6) Gambar 5. Pengiriman kapal berdasarkan negara (sumber: Clarkson, 2013)
Gambar 6. Perkiraan penawaran dan permintaan dunia terhadap produk kapal (sumber: Clarkson 2013) Data dari IHS (dahulu dikenal dengan nama Lloyd's Register) menunjukkan tiga (3) indikator utama yang menentukan volume dan tingkat industri perkapalan. Data completions yang diambil dari tahun 1926 menunjukkan bahwa produk kapal China terlihat semenjak 1980an dan mendominasi pada era 2000an. Untuk data new orders dan orderbook yang tercatat sejak 1975, China terlihat mulai mendominasi pada tahun 2000an. Data-data dari berbagai sumber ini memperlihatkan grafik permintaan produk kapal dunia yang mencapai puncak pada tahun 2007 dan cenderung menurun hingga tahun 2012. Meskipun belum ada data yang pasti, namun sejumlah media di Korea Selatan menuliskan bahwa permintaan produk kapal juga menurun hingga akhir semester 1 tahun 2013.
Selain grafik nilai pengiriman kapal, laporan ini juga menyertakan grafik nilai pesanan baru dan nilai pesanan tercatat yang terlihat pada Gambar 8 dan Gambar 9. Detil angka setiap tahun dapat dilihat di lampiran 1. Lampiran 1 menyajikan data-data terkait lainnya seperti: - Jumlah kapal yang selesai dibuat berdasarkan tipe kapal (World competions by ship type) - Jumlah kapal yang terbuang (World disposals by country of breaking) - Nilai pesanan tercatat untuk Jepang, Korea dan China (Orderbook by shipowner's nationality (Japan, S. Korea, China)) - Nilai aktual dan perkiraan pengiriman berdasarkan tipe kapal (Actual Delivery & Estimated Delivery by Ship type (based on present orderbook)) - Nilai pesanan offshore plant (Offshore plant orders awarded to domestic shipyard (2011-2012) Gambar 7. Grafik Pengiriman Kapal berdasarkan negara (hingga tahun 2012) Gambar 8. Grafik pesanan kapal baru berdasarkan negara (dari 1975-2012)
Gambar 9. Grafik nilai pesanan tercatat berdasarkan negara (dari 1975-2012)
2.1 Trend Industri Perkapalan di Korea Selatan Berdasarkan data dari KOSHIPA, tercatat bahwa ekspor Korea Selatan untuk produk kapal mengalami penurunan secara jumlah pada tahun 2012. Nilai ekspor berdasarkan new order tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 menurun dari 10.867 juta CGT menjadi 6.415 juta CGT. Nilai ekspor berdasarkan completion tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 menurun dari 12.968 juta CGT menjadi 11.429 juta CGT. Sedangkan nilai ekspor berdasarkan orderbook tahun 2012 dibandingkan tahun 2011 menurun dari 31.547 juta CGT menjadi 26.225 juta CGT. Berdasarkan data tersebut, ada nilai kenaikan untuk orderbook dari domestik yaitu dari 1.769 juta CGT (tahun 2011) menjadi 2.027 juta CGT (tahun 2012). Penurunan ekspor ini diwaspadai oleh pemerintah Korea Selatan dan menjadi perhatian khusus bagi pelaku industri perkapalan di Korea Selatan. Tabel 4. Tren industri perkapalan (Unit : 00 juta $ (hm$), 0000 GT, % ) 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Trade Balance(hm$) 90.1 98.5 103.5 140.7 158.2 201.1 246.3 378.3 402.6 439 Production(000 GT) 11.790 12.990 13.600 15.140 17.350 17.780 18.950 22.750 24.420 25.270 Domestic(000 GT) 1 16 0 9 35 1 0 370 380 1.120 Domestic Share(%) 0 0.1 0 0.1 0.2 0 0 1.6 1.6 4.4 Export (hm$) 99.1 108.7 113.3 156.6 177.3 221.2 277.8 431.6 451.3 491.1 Import (hm$) 0.9 10.1 9.9 15.9 19 20.1 31.5 53.3 48.7 52.1 Sumber: Korea Association of Shipbuilding Industry, KITA
Gambar 10. Industri Galangan Kapal dunia dan domestik Korea Tren Penawaran & Permintaan produk kapal dunia Pangsa pasar industri kapal domestik Million Order Capacity y Backlog Order (%) Capacity (%) Backlog (%) Source: Melihat tren penawaran dan permintaan (Gambar 10), maka diperkirakan kapasitas industri perkapalan akan lebih besar daripada permintaan pasar. Hal ini akan membuat industri perkapalan dunia semakin kompetitif. Tabel 5. Tren Permintaan dan Backlog domestik (Unit : Juta CGT) (F : Forecasting) 2007 2008 2009 2010 2012 (F) 2014 (F) 2015 (F) Korea 12.0 15.5 16.5 17.5 16.0 14.5 14.0 China 6.5 9.5 13.0 19.0 16.0 14.5 14.0 Jepang 10.0 10.5 10.0 10.0 8.0 6.5 6.0 Eropa 7.5 7.5 7.0 6.0 2.8 2.3 2.0 Lain2 4.0 4.0 3.5 3.5 2.5 2.3 2.0 Total 40.0 47.0 50.0 56.0 45.3 40.1 38.0 Jumlah Order 93.8 53.7 14.5 34.5 24.0 36.0 31.6 Perbandingan (53.8) (6.7) 35.5 21.5 21.3 4.1 6.4 dengan fasilitas Sumber: Clarkson
Galangan kapal di Korea tercatat memiliki 53.2% dari pasar baru global untuk proyek dan offshore pembuatan kapal di awal pertengahan tahun 2011. (volume order: 224 proyek, 8.92 juta CGT, nilai order : US$ 31.4 milyar). Hingga Juli 2012, tercatat ada 76 perusahaan galangan kapal di Korea Selatan. Gambar 11. Performansi Galangan Kapal di Korea (New Order, Completions dan Orderbook)
Industri galangan kapal di Korea Selatan mencapai nilai pertumbuhan yang luar biasa dalam 10 tahun ini. Dengan pertumbuhan China yang sangat pesat dan krisis ekonomi yang berkepanjangan terlihat cukup susah untuk meningkatkan nilai order. Pertumbuhan industri kapal ini terlansir dapat mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan menaikkan standard hidup para tenaga kerja. Gambar 12. Tren permintaan produk Kapal Korea Selatan berdasarkan New Order, Completion dan Orderbook (Sumber: KOSHIPA)
Gambar 13. Tren permintaan produk Kapal Korea Selatan 2011 dan 2012 (Sumber : KOSHIPA (unit dalam juta CGT)) Gambar 14. Lokasi galangan kapal dan material pendukung di Korea Selatan
Lokasi galangan kapal di Korea Selatan pada umumnya terletak di pantai bagian timur (Ulsan, Busan dan Geoje). Sedangkan infrastruktur pendukung industri perkapalan Korea (sebagai contoh: besi) terletak di Pohang. Gambar 15 memperlihatkan lokasi industri dan pendukungnya yang berfokus pada teknologi offshore. Gambar 15. Infrastruktur dan offshore-plant berdasarkan wilayah Tabel 6. Tujuh (7) Galangan kapal besar di Korea Selatan
Rank Company Location 1 Hyundai Heavy Industries Co., Ltd Ulsan, South Korea 2. Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Geoje Island, South Korea 3. Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. Geoje Island, South Korea 4. Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. Ulsan, South Korea 5. Hyundai Samho Heavy Industries Co., Ltd. Yeongam, South Korea 6. STX Shipbuilding Co., Ltd. Busan, South Korea 7. Sung Dong Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. Tongyeong, South Korea Source : Clarkson (2008) Gambar 16. Tampak atas lokasi tujuh (7) galangan kapal besar di Korea Selatan
Produk kapal tergabung dalam kode HS 89. Gambar 17 memperlihatkan ekspor Korea Selatan untuk produk kode HS 89 dari tahun 1978 hingga pertengahan 2013. Terlihat bahwa ekspor produk kode HS 89 menurun pada tahun 2012. Melihat grafik perkembangan yang ada pada Gambar 18, ekspor produk kode HS 89 terlihat meningkat pada tahun 1981 dan menurun pada tahun 1986. Begitu pula pada tahun 2012 yang mana nilai ekspor produk kode HS 89 memiliki tingkat pertumbuhan negatif. Gambar 17. Nilai Ekspor Korea Selatan ke seluruh dunia untuk produk HS 89 (unit: 000$) Gambar 18. Tingkat pertumbuhan ekspor Korea Selatan ke seluruh dunia untuk produk HS 89 (unit : %)
Produk inti kapal tergabung dalam kode HS 8901. Gambar 19 memperlihatkan ekspor Korea Selatan untuk produk kode HS 8901 dari tahun 1991 hingga pertengahan 2013. Terlihat bahwa ekspor produk kode HS 8901 mengalami kenaikan dan penurunan berturut-turut pada tahun 2000, 2002, 2004, 209 dan 2010 (Gambar 20). Gambar 19. Nilai ekspor dari Korea Selatan ke Indonesia untuk produk HS 8901 (unit: 000$) Gambar 20. Tingkat pertumbuhan ekspor Korea Selatan ke Indonesia untuk produk HS 8901 (unit: %)
Nilai dan tingkat pertumbuhan impor Korea Selatan dari Indonesia untuk produk serupa dapat dilihat pada Gambar 21 dan Gambar 22. Melalui gambar ini, Indonesia masih memiliki peluang untuk ekspor produk ataupun komponen kapal ke Korea Selatan. Gambar 21. Nilai impor Korea Selatan dari Indonesia untuk produk HS 8901 (unit: 000$) Gambar 22. Tingkat pertumbuhan impor Korea Selatan dari Indonesia untuk produk HS 8901 (unit: %
Gambar 23 Jumlah tenaga kerja industri perkapalan (perhitungan berdasarkan perusahaan member KOSHIPA) (Sumber : KOSHIPA (2010)) Pada akhir tahun 2011, terdapat 125.427 pekerja yang bekerja di industri perkapalan yang tergabung dalam KOSHIPA. Jumlah karyawan tersebut terbagi menjadi 88.134 orang di industri perkapalan dan 22.077 di bidang offshore.
Gambar 24. Jumlah tenaga kerja yang terserap di industri perkapalan dan offshore (sumber: KOSHIPA 2011)
3. Analisa Kluster Industri Perkapalan di Korea Selatan Di Korea, terdapat dua (2) asosiasi industri perkapalan yaitu KOSIC (Korea Shipbuilding Industry Cooperative) dan KOSHIPA (Korea Shipbuilders' Association). Jumlah perusahaan yang tergabung di KOSIC sejumlah 58 galangan dengan total tenaga kerja mencapai 4.000 orang (pada tahun 2006). Sedangkan jumlah perusahaan yang tergabung dalam KOSHIPA ada 9 galangan kapal besar dan jumlah tenaga kerja berkisar 125.000 orang (pada tahun 2011). Adapun perusahan yang tergabung di KOSHIPA antara lain Hyundai, Samsung, DSME, STX, Hyundai Mipo, Hyundai Samho, Hanjin, SLS dan Dae-Sun. Dalam laporan ini, semua informasi diambil dari KOSHIPA dan data serta informasi berhubungan dengan industri perkapalan skala menengah dan besar. 3.1 Analisa Kluster berdasarkan tipe dan lokasi industri Berdasarkan data dari Badan Statistik Korea, daerah Busan, Ulsan dan Gyeongnam merupakan area galangan kapal dan perahu utama di Korea Selatan. Data tahun 2007 menunjukkan ada 1.679 perusahaan galangan kapal dan perahu di area Busan, Ulsan dan Gyeongnam. Jumlah ini meningkat dari tahun ke tahun hingga tahun 2009 mencapai 1.817 perusahaan. Sektor industri ini juga berkontribusi menyerap tenaga kerja dimana jumlah karyawan yang bekerja di sektor ini bertambah dari tahun 2007 yang berjumlah 122.534 menjadi 137.714 di tahun 2009. Area Gyeongnam mendominasi jumlah perusahaan galangan kapal dan perahu dibandingkan Busan dan Ulsan. Industri kapal dan kelautan memiliki proporsi 5.9% dari nilai produki industri manufaktur dalam negeri. Industri kapal dan kelautan berkontribusi pada 5.3% tenaga kerja industri dan 12.4% dari total ekspor. Jumlah perusahaan kapal dan kelautan di Busan, Ulsan dan Gyeongnam sekitar 70% dari total perusahaan di Korea dan menyerap 85% tenaga kerja di area sekitar perusahaan tersebut. Jumlah perusahaan di Busan menurun bila dibandingkan dengan daerah Ulsan dan Gyeongnam. Jumlah perusahaan yang ada di Busan berada di kisaran 5% dari total keseluruhan perusahaan kapal dan kelautan. Sedangkan jumlah perusahaan di Ulsan menurun sejak tahun 2005 menjadi 34.38% pada tahun 2009. Dan, terjadi penambahan industri kapal dan kelautan yang cukup signifikan di area Gyeongnam dari tahun 2005 menjadi 51.1% di tahun 2009.
Tabel 7. Galangan kapal dan perahu serta industri pendukungnya di area Busan, Ulsan dan Gyeongnam. (Unit: perusahaan, %) Tahun Kategori Vessel and Boat Construction Total Busan % Ulsan % Gyeongnam % 2007 2008 2009 Jumlah Perusahaan Jumlah Karyawan Jumlah Perusahaan Jumlah Karyawan Jumlah Perusahaan Jumlah Karyawan 1,679 266 15.84 200 11.91 814 48.48 122,534 7,196 5.87 40,513 33.06 60,560 49.42 1,703 239 14.03 232 13.62 848 49.79 133,977 7,281 5.43 42,573 31.78 67,471 50.36 1,817 221 12.16 246 13.54 914 50.30 137,714 6,820 4.95 42,976 31.21 69,531 50.49 Sumber : Statistics Korea ( 통계청 국가통계포털 ) Gambar 25. Prosentase pengiriman dari industri galangan kapal di Busan, Ulsan dan Gyeongnam 60 % of delivery of shipbuilding industry at Busan, Ulsan and Gyeongnam 부산, 울산, 경남지역의조선산업출하액비중 50 40 30 47.2 46.66 39.71 40.46 44.2 44.3 44.61 43.17 43.71 42.85 43.32 43.16 39.75 46.22 47.08 37.54 34.38 51.1 Ulsan Busan 20 Gyeongnam 10 5.75 5.1 3.68 4.46 5.01 5.2 3.73 5.18 3.71 0 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009
Gambar 26. Prosentase penambahan nilai dari industri galangan kapal di Busan, Ulsan dan Gyeongnam (Sumber : Statistics Korea) % of added value of shipbuilding industry at Busan, Ulsan and Gyeongnam 부산, 울산, 경남지역의조선산업부가가치비중 60 50 40 53.08 36.04 49.45 37.71 45.63 46.62 43.84 43.48 48.02 46.41 40.73 41.2 44.56 42.8 42.84 42.08 44.8 39.85 30 Ulsan Busan 20 Gyeongnam 10 0 4.12 4.72 2.47 3.5 4.05 4.08 5.29 4.54 2.72 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 Untuk proporsi nilai tambah industri kapal dan kelautan (value-added in Shipbuiding industry) di Busan berkisar antara 4%, di Ulsan menurun cukup drastis hingga mencapai 39.85% di tahun 2009 dan di area Gyeongnam meningkat perlahan mencapai 44.8% di tahun 2009. Trend perkembangan industri perkapalan skala kecil dan menengah. Di Korea terdapat 7 perusahaan besar (3 perusahaan grup Hyundai, Samsung Heavy Industry, Daewoo Shipbuilding and Marine Enterprise, STX Shipbuilding, Hanjin Heavy Industry) dan hingga saat ini terdapat sekitar 22 perusahaan skala menengah. Pada tahun 2007, nilai permintaan untuk industri skala kecil dan menengah mencapai 7 juta CGT dan menurun hingga 1 juta CGT pada tahun 2009. Namun, terdapat kenaikan lebih dari dua kali lipat pada tahun 2010 hingga total mencapai 2.2 juta CGT dengan permintaan maksimum sebesar 0.7 juta CGT. Pada semester kedua di tahun 2010, permintaan untuk bulk menurun dari tingkat 55% pada semester pertama menjadi 33%. Nilai ini berbanding terbalik dengan permintaan container yang naik dari 1% pada semester pertama menjadi 20% pada semester kedua. Gambar 27. Tren permintaan kapal pada industri perkapalan skala kecil dan menengah
Small and Medium Shipbuilding Company (SMSC) order trend Million CGT Type of Order in Korea based on vessel type monthly in 2010 Million CGT Order of SMSC % Order of SMSC Sumber Keadaan terkini industri kapal skala kecil dan menengah - Penurunan nilai backlog dan penurunan profit akibat penurunan harga kapal - Pada akhir tahun 2010, backlog untuk produk bulk carrier sebesar 52% - Pada tahun 2011, backlog mencapai 87% dan diharapkan pada tahun 2013 terjadi efektivitas penggunaan mesin untuk mengurangi idle equipment. Gambar 28. Tren permintaan Industri Kapal skala kecil dan menengah termasuk Backlog dan permintaan yang dialihkan Small and Medium Shipbuilding Company (SMSC) order trend 000 CGT 000 CGT Permintaan yang dialihkan dan backlog jumlah transfer backlog Sumber
Harga bulk carrier dan Tanker dibandingkan harga tertinggi (Agustus 2008) telah turun masingmasing sebesar 37% dan 32% dengan melihat kenaikan pengiriman di masa mendatang, naiknya persaingan industri kapal dan pemulihan industri terkait. Gambar 29. Tren peningkatan produksi tiap negara Trend peningkatan produksi tiap negara Trend tipe kapal di China Juta Jepang Korea China Kapal Khusus Lain2 Eropa Container Bulk Tanker Sumber Berdasar data backglog pada akhir Januari 2011
Gambar 30. Jumlah pesanan berdasarkan perusahaan
Gambar 31. Jumlah backlog berdasarkan nama industri galangan kapal (April dan Mei 2013)
Tabel 8. Data Lokasi Industri Galangan Kapal di Korea Company Name Hyundai Heavy Industries Daewoo Shipbuilding Samsung Heavy Industries Business Site Ulsan B.D No. 1 B.D No. 2 B.D No. 3 B.D No. 4 B.D No. 5 B.D No. 6 B.D No. 7 B.D No. 8 B.D No. 9 B.D (Gunsan) Geoje B.D No. 1 B.D No. 2 F.D No. 1 F.D No. 2 F.D No. 3 F.D No. 4 Heavy Zone Geoje Shipyard Facility L x B x D (m) Max. Ship Size (DWT) B.D No. 1 B.D No. 2 B.D No. 3 F.D (G1) F.D (G2) F.D (G3) F.D (G4) 390 x 80 x 12.7 500 x 80 x 12.7 672 x 92 x 13.4 380 x 65 x 12.7 380 x 65 x 12.0 260 x 43 x 12.0 170 x 25 x 11.0 460 x 70 x 12.7 460 x 70 x 12.7 700 x 115 x 18 530 x 131 x 14.5 539 x 81 x 14.5 298 x 51.5 x 20.3 238 x 38.8 x 26.9 361.5 x 62 x 21 438 x 70 x 23.5 320 x 80 283 x 46 x 11.0 390 x 65 x 11.0 640 x 97.5 x 12.7 270 x 52 x 15 400 x 55 x 15 400 x 70 x 16 420 x 70 x 16 700.000 700.000 1.000.000 400.000 400.000 150.000 15.000 500.000 500.000 1.300.000 1.000.000 700.000 182.000 82.000 155.000 400.000 182.000 150.000 400.000 1.000.000 150.000 400.000 400.000 400.000 Products Containerships, Tankers/ Product Cariers, VLCCs, Shuttle Tankers, Bulk Carriers, LNG Carriers, LGP Carriers, Drillships, Ropax, Pure Car Carriers, OBO Carriers, Naval ships LNG Carriers, LNG-RVs, LNG-FPSOs / FSRUs LPG Carriers, LPG-FPSOs ULCCs, VLCCs, Suezmax / Aframax / Panamax Tankers Shuttle / Chemical Tankers, Product Carriers Containerships Capesize / Kamsamax / Supramax Bulk Carriers Ore Carriers, VLOC Ro-ro Ships, PCTC TIV (Turbine Installation Vessels) Passenger Car Ferries FPSOs, FSOs, FPUs Drill Ships, Semi-Submersible Drilling Rigs Fixed Platforms Submarines, Sumarine Rescue Vessels, AUVs Destroyers, Battleships Arctic Shuttle Tankers VLCCs Crude Oil Tankers Container Vessels LNG / LPG Carriers FPSO, FSO, Drillships, etc. LNG FPSO Offshore Platforms
Hyundai Samho Hanjin Heavy Industries STX Samho Shipyard Yeongdo Shipyard Subic Shipyard Jinhae Shipyard Busan Shipyard Dalian Shipyard B.D No. 1 B.D No. 2 B.B No. 1 F.D B.D No. 2 B.D No. 3 B.D No. 4 B.B No. 1 B.B No. 2 B.D No. 5 B.D No. 6 B.D No. 1 B.B No. 1 B.B No. 2 F.D No. 1 B.B No. 1 B.B No. 2 B.B No. 1 B.B No. 2 B.B No. 3 B.B No. 4 B.D No. 1 504 x 100 x 13 594 x 104 x 13 465 x 65 335 x 70 x 24 232.5 x 35 x 9.0 301.8 x 50 x 11.5 301.8 x 50 x 11.5 170 x 24 115.1 x 12.8 370 x 100 x 12.5 550 x 135 x 13.5 385 x 74 360 x 48 360 x 48 355 x 58 120 x 20 120 x 20 680 x 67 680 x 47 615 x 36 615 x 56 430 x 135 800.000 1.000.000 500.000 80.000 Ton (Lifting Cap) 60.000 150.000 150.000 25.000 6.000 220.000 450.000 400.000 80.000 80.000 300.000 14.000 14.000 320.000 181.000 81.000 98.000 320.000 TLP, SEMI Cruise Ships & Ferries Steel Structures Bridges & Buildings Cargo & Material Handling Equipment Tankers VLCCs Product Carriers Chemical Tankers Containerships LNG & LPG Carriers Ro-Ro Ships, PCTCs FPSOs Drillships Bulk Carriers Other vessels Container Carriers Product / Chemical / Crude Oil Tankers LNG / LPG Carriers Cable Ships Supply Boats Semi-Submersible Drilling Rigs Dredgers Naval Ships Special Purpose Ships Bulk Carriers LNG/ LPG Carriers Container Ships Tankers Bulk Carriers Pure Car & Truck Carriers Special Purpose Ships Offshore Support Vessels Floating Storage & Production LNG Floaters Drilling Rigs Fixed Platforms Cruise Ships & Ferries Naval Ships Hyundai Ulsan B.D No. 1 380 x 65 x12.5 400.000 Product / Chemical Tankers
Mipo SLS Shipyard Vietnam Shipyard Tongyeong Shipyard Dae Sun Busan No. 1 Busan No.2 Busan No. 3 B.D No. 2 B.D No. 3 B.D No. 4 B.D No. 1 B.D No. 2 B.B No. 1 B.B No. 2 B.B No. 3 F.D B.D F.D B.B B.B 380 x 65 x12.5 380 x 65 x12.5 300 x 76 x 12.5 260 x 45 x 13.0 380 x 65 x 13.0 190 x 37 180 x 35 240 x 50 195 x 37 109 x 19 x 8 191 x 35 x 15 122 x 25 173 x 40 400.000 400.000 350.000 80.000 400.000 MR Tanker x 5 ships 6.000 62.000 20.000 30.000 Containerships Bulk Carriers LPG Carriers Con/Ro-Ro Carriers Pure Car & Truck Carriers General Cargo Carriers Drillships FPSOs Cable Layers Pipe Layers Offshore & Offshore Support Vessels Car Ferry & Passenger Ships Multipurpose Cargo Carriers Specialized Vessels 43.000 DWT IMO I Stainless Steel Chemical Tankers 44.000 DWT IMO II Chemical Tankers 45.000 DWT IMO II Chemical Tankers 51.000 DWT IMO III Product / Chemical Tankers 41.000 DWT IMO III Product / Chemical Tankers 40.000 DWT IMO III Product / Chemical Tankers 49.700 DWT Product Tankers 58.000 DWT Supramax Bulk Carriers Containerships Bulk Carriers Tankers MPC & General Cargo Ships Gas Carriers Ro-Ro Ships Tug Boats Fishing Boats/Vessels Special Purpose Vessels
3.2 Analisa Kluster berdasarkan konsumen dan tipe proyek Kapa dibedakan menjadi dua bagian besar, yaitu kapal standard dan kapal dengan nilai tinggi. Untuk kapal standard, ada kapal kontainer, oil tanker, chemical tanker, bulk carrier, Roll on - roll off (Ro-Ro) dan ferry. Untuk kapal bernilai tinggi, ada LNG Carrier, LPG Carrier, Kapal pesiar (cruise ship) dan drillship. Gambar 32. Gambar kapal standard dan kapal bernilai tinggi Untuk kapal standard, Korea unggul dalam pembuatan kapal kontainer (container ship) dan crude-oil tanker. Sedangkan China unggul di pembuatan bulk carrier. Untuk kapal bernilai tinggi, European Union (EU) masih unggul sebagai produsen kapal pesiar (cruise ship). Sedangkan Korea dan China masing-masing unggul untuk produk LNG Tanker dan LPG Tanker. Dengan mengetahui struktur pasar permintaan ini, maka Korea dapat meningkatkan produktivitas dan inovasi pada produk kapal yang belum menjadi pangsa pasarnya.
Gambar 33. Data struktur pasar untuk kapal standard dan kapal bernilai tinggi dari negara Korea, Jepang dan China Berdasarkan kategori ukuran untuk tanker minyak dan bulk carrier, Korea telah dapat membuat kapal ukuran ULCC (Ultra Large Crude Carriers) yang merupakan kapal tanker minyak dengan kapasitas muat terbesar di dunia hingga saat ini. Begitu pula dengan Bulk Carrier dimana Korea dapat memproduksi Capemax, yang merupakan kapal tanker produk dengan kapasitas muat terbesar di dunia hingga saat ini. Detil kategori tanker minyak dan bulk carrier dapat dilihat pada Tabel 9. Tabel 9. Kategori ukuran tanker minyak dan bulk carrier (DWT : Dead Weight Ton) Oil Tanker Class Ukuran dalam DWT Bulk Carrier Class Ukuran dalam DWT Panamax 60.000-80.000 Handy Size 10.000-35.000 Aframax 80.000-120.000 Handymax 35.000-55.000 Suezmax 120.000-200.000 Panamax 60.000-80.000 VLCC 200.000-320.000 Capemax 80.000 and over ULCC 320.000-550.000
Gambar 34. Perkembangan harga kapal hingga tahun 2012 (sumber: Barry Rogliano Salles, BRS - 2012) Gambar 35. Tren harga kapal baru (sumber : Clarkson) Gambar 34 memperlihatkan harga real produk kapal tanker dan bulker untuk negara China dan Korea untuk beberapa periode. Pada gambar ini terlihat bahwa harga produk kapal buatan China memiliki harga yang lebih kompetitif daripada produk kapal Korea. Faktor harga adalah salah satu penentu konsumen dalam melakukan transaksi pembelian. Gambar 35 menunjukkan grafik perkembangan harga kapal dari September 2007 hingga September 2012. Persaingan yang tinggi dan kenaikan produktivitas industri perkapalan membuat harga kapal semakin menurun. Terlihat bahwa pada September 2012, index harga kapal telah menyentuh di angka 126.8 (naik dibandingkan Januari 1988 dan menurun dibandingkan index tahun 2007 yang sebesar 185.1).
Berdasarkan data Community of European Shipyards' Associations (CESA), 2010, produk kapal dengan penjualan menggunakan nilai mata uang won mengalami peningkatan paling drastis dimana puncaknya mencapai index 200 (dua kali lipat) pada bulan Juni 2009 dibandingkan dengan harga pada tahun 2000. Dari grafik Gambar 36 terlihat bahwa produk kapal Korea Selatan kurang bisa bersaing dengan harga produk kapal dari negara lain seperti Jepang, China dan CESA. Oleh karena itu, Korea sedang menghadapi masa sulit untuk meningkatkan produktivitas dan menekan harga agar semakin kompetitif di pasar dunia. Gambar 36. Index Harga berdasarkan nilai mata uang negara pembuat produk kapal (sumber : CESA 2011, merujuk pada Clarksons)
Gambar 37. Tren harga Bulk dan Tanker serta perkembangan berdasar BDI Index Bulk and Tanker price trend BDI Index Trend menurun Bulk Tanker Container Sumber Index Menunjukkan penurunan trend pada bulk carrier Perubahan struktur keuangan mengiringi menurunnya jumlah permintaan Penurunan jumlah permintaan dan pembatalan kontrak mempengaruhi penurunan likuiditas dan menaikkan nilai hutang Perubahan struktur keuangan mengakibatkan penurunan rating kredit dan kenaikan bunga pembayaran Untuk masa mendatang, penggunaan fasilitas bersama untuk meningkatkan daya saing dengan China Pada akhir Januari 2011, permintaan Bulk mencapai 59%. Apabila nilai ini ditambah dengan permintaan Tanker, maka nilainya mencapai 90% dari total permintaan. Terlihat bahwa teknologi pembuatan Bulk dan Tanker di China tidak terlalu tinggi karena terdapat banyak perusahaan Hampir tidak terdapat perbedaan teknologi antara Bulk dan Tanker China dan Korea, sehingga pada saat gaji tenaga kerja sudah mencapai tingkat yang sama maka daya saing akan semakin meningkat
Tabel 10. Perbandingan Permintaan berdasarkan jenis kapal (Korea, China, Jepang). Unit: juta CGT Korea China Japan Big Company % Medium Company % Number % Number % Bulk 5.0 14 5.0 59 28.8 55 11.1 53 Tanker 10.4 29 2.7 32 7.9 15 3.6 17 Container 13.0 36 0.6 7 5.3 10 0.8 4 Special Vessel 4.0 11 - - 1.3 2 0.8 4 Misc 3.4 10 0.2 2 9.5 18 4.5 22 Total 28.4 100.0 8.3 100.0 42 100.0 15.5 100 Sumber: Clarkson (Standard on January of 2011). Big Company: Hyundai Heavy Industry, Samsung Heavy Industry, Daewoon Shipbuilding and Marine Enterprise, STX Shipbuilding, Hanjin Heavy Industry Gambar 38. Struktur produk berdasarkan tipe kapal (sumber KOSHIPA) Catatan: Others : termasuk Drillship dan Floating Production Storage and Offloading (FPSO)
Gambar 39. Daftar status kontrak untuk unit drilling (Sumber : Tongyang Securities)
Gambar 40. Proyek kunci industri perkapalan (sumber: Tongyang securities)
Beberapa informasi kapal yang terkirim pada tahun 2012-awal 2013 Tabel 11. Beberapa informasi tentang kapal terkirim dari Korea Selatan (2012-2013) Produsen Nama Kapasitas Tipe Kapal Konsumen (DWT) Hyundai Mipo Dockyard Western Fedora 37.452 Handymax Bulk Carrier Westlake SA. Geneva Samsung Heavy Montestena 159.179 Suezmax Stena Industries Samsung Heavy Stena Sunrise 150.000 Suezmax Stena Bulk AB Industries STX Offshore & Shipbuilding Sam Wolf 57.200 Supramax Shipping Asset Management (SAM) S.A.
Gambar 41. Gambar kapal terkirim dari Korea Selatan (2012-2013)
Korea Selatan telah membuat daftar standard untuk pembuatan kapal. Kode yang tercantum dalam KS (Korean Standard) untuk industri kapal adalah V. Tabel 12 memperlihatkan perkembangan jumlah standard yang dibuat oleh pihak pemerintah Korea Selatan guna untuk industri perkapalan yang memenuhi standard permintaan dunia. Detail produk KS V dapat dilihat pada Lampiran 5. Tabel 12. Jumlah standard (KS : Korean Standard) kategori V untuk produk industri kapal dari tahun 2000 hingga 2012 Tahun 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 Shipbuilding (V) 501 534 582 637 689 784 823 837 843 834 834 834 849 4. Peluang, Ancaman dan Rekomendasi serta Kerjasama Peluang Kerjasama Hingga tahun 2012, posisi Korea Selatan dikenal sebagai negara penghasil kapal nomer 1 se-dunia Tingkat ekonomi Korea Selatan yang stabil dan cenderung meningkat Ancaman Cina telah menghembuskan visi untuk menjadi pemimpin industri perkapalan di tahun 2015 Regulasi internasional tentang lingkungan yang sangat ketat Harga yang bersaing dengan Cina Rekomendasi Rekomendasi umum untuk industri kapal di Indonesia
Meningkatkan usaha pemasaran (marketing) produk atau komponen industri perkapalan dengan mengikuti pameran (International Marine, Shipbuilding and Offshore Exhibition) Memanfaatkan wakil Indonesia di Korea Selatan yaitu ITPC untuk mempromosikan dan memperoleh informasi terkini tentang kondisi pasar Meningkatkan citra positif produk Indonesia melalui sertifikasi produk, kekayaan intelektual, penelitian untuk publikasi ilmiah internasional (bekerja sama dengan para peneliti di universitas yang berkesesuaian) Mempersiapkan diri untuk menangkap setiap kesempatan ekspor ke Korea Selatan Rekomendasi khusus untuk pihak-pihak pemangku kebijakan dan pendukung industri perkapalan (akademisi, praktisi, dll.) Riset kerjasama sinergis antara pemerintah, universitas, pelaku industri dan eksportir dalam bidang industri perkapalan Bekerjasama dengan KITECH dan lembaga-lembaga resmi terkait lainnya seperti KORSHIP, Korea Maritime & Ocean Engineering Research Institute (KOMERI), Korea Shipbuilding Industry Cooperative (KOSIC), The Society of Naval Architecs of Korea,, Korean Register of Shipping, Korea Marine Equipment Association, Korea Shipowners' Association, Korea Maritime Institute, dll. Diperlukan riset yang aktif dan berkesinambungan dalam meneliti perkembangan industri perkapalan perihal tren dan teknologi terkini. Beberapa publikasi ilmiah dan majalah internasional yang mendukung pengembangan industri perkapalan dalam negeri antara lain : KORSHIP Magazine, dan lain-lain. Alih teknologi untuk galangan kapal di Indonesia Kesejahteraan pekerja Standard keselamatan pekerja sangat diperlukan dalam industri perkapalan. SWOT Analysis
Internal Strengths Kurs Mata Uang yang kompetitif Posisi negara kepulauan Keberadaan banyak institusi yang ingin mengembangkan industri perkapalan (NASDEC, dll.) Weakness Kurangnya dukungan pemerintah Kurangnya industri pendukung Lemahnya pembiayaan industri teknologi tinggi Menguntungkan Merugikan Opportunities Menjadi negara industri produk kapal untuk negara-negara kecil di kepulauan pasifik Menggaet investor luar negeri Membuka lapangan pekerjaan di area industri perkapalan Perekonomian yang semakin meningkat Threats Teknologi tinggi dari negara lain (Eropa, Jepang, Korea, China, dll.) Krisis ekonomi yang berkepanjangan menyebabkan permintaan yang tidak stabil Eksternal Gambar 42. Analisa SWOT Daftar Pustaka [1]. Tren Industri Perkapalan dan Tren perkembangan Industri Kapal skala kecil dan menengah. ( 조선산업현황및중소조선사발전방향 ), 2011. [2]. 조선산업에대한지방자치단체의정책방향및기능, 오세희 ( 인제대학교 ) [3]. Harvard Business School, Final Project: Shipbuilding Cluster in the Republic of Korea [4] Lee, J.W., Kim, H., Shipbuilding 2013 outlook, Tongyang Securities, Inc. [5] Morgan, J.P., Korean Shipbuilding Industries, Asia Pacific Equity Research, 16 June 2013 [6] Hyundai Heavy Industries, New Horizons, Spring 2013 [7] EBB, At a low : Shipbuilding market, 2012 [8] Porter, Michael E., Competition in Global Industries. Cambridge: Harvard Business School Press, 1986. [9] The Shipbuilders' Association of Japan, Shipbuilding Statistics, March 2013 [10] Community of European Shipyards' Association (CESA), Annual Report 2010, 2011
Lampiran 1. Data terkait industri perkapalan Sumber : KOSHIPA 2013
Sumber : KOSHIPA 2013
Sumber : KOSHIPA 2013
Lampiran 2. Kode HS yang berhubungan dengan produk kapal HS Codes Sub-Heading Sub Heading Code 8901 8902 8903 Sub Heading Description Harmonised Codes of Cruise ships, excursion boats, ferry-boats, cargo ships, barges and similar vessels for the transpor Harmonised Codes of Fishing vessels; factory ships and other vessels for processing or preserving fishery products Harmonised Codes of Yachts and other vessels for pleasure or sports; rowing boats and canoes 8904 Harmonised Codes of Tugs and pusher craft. 8905 8906 8907 8908 Harmonised Codes of Light-vessels, fire-floats, dredgers, floating cranes, and other vessels the navigability of which i Harmonised Codes of Other vessels, including warships and lifeboats other than rowing boats Harmonised Codes of Other floating structures ( for example, rafts, tanks, coffer-dams, landing-stages, buoys and beacon Harmonised Codes of Vessels and other floating structures for breaking up
Lampiran 3. Data Nilai Ekspor dan Tingkat pertumbuhan ekspor Korea Selatan Nilai ekspor Korea Selatan untuk kode HS 89 (sumber: KITA) (unit : 000$, %) Year Value Inc. Rate 1978 541,834 20.9 1979 388,294-28.3 1980 590,993 52.2 1981 1,335,502 126.0 1982 2,351,128 76.1 1983 2,714,212 15.4 1984 4,492,310 65.5 1985 4,887,768 8.8 1986 1,456,936-70.2 1987 1,005,452-31.0 1988 1,539,771 53.1 1989 1,585,735 3.0 1990 2,550,224 60.8 1991 3,912,450 53.4 1992 4,089,155 4.5 1993 3,552,156-13.1 1994 4,877,108 37.3 1995 5,409,435 10.9 1996 6,988,463 29.2 1997 6,450,908-7.7 1998 6,945,260 7.7 1999 6,656,168-4.2 2000 7,082,013 6.4 2001 8,168,147 15.3 2002 9,563,446 17.1 2003 10,303,104 7.7 2004 12,206,501 18.5 2005 14,970,662 22.6 2006 19,695,434 31.6 2007 23,585,565 19.8 2008 34,472,104 46.2 2009 37,223,157 8.0 2010 37,208,066-0.0 2011 37,969,842 2.1 2012 30,566,112-19.5 2013 13,679,591-32.5
Nilai ekspor Korea Selatan untuk kode HS 89 (sumber: KITA) (unit : 000$, %) 2012 2013 (6) No Value Inc. Rate Value Inc. Rate 01 3,707,175 19.1 2,887,377-22.1 02 3,118,900-5.7 1,977,979-36.6 03 2,993,886-15.5 2,640,262-11.8 04 3,483,478-9.5 1,970,118-43.4 05 3,425,549 13.0 2,080,886-39.3 06 3,551,321-8.8 2,122,969-40.2 07 1,725,087-46.8 - - 08 2,096,655-18.7 - - 09 1,469,834-47.5 - - 10 2,163,649-36.4 - - 11 1,007,860-63.0 - - 12 1,822,717-26.7 - - Ekspor Korea ke Indonesia (HS 8901) Year Value Inc. Rate 1991 470-1992 - -100.0 1994 4,188-1995 - -100.0 1997 6,800-1998 14,128 107.8 1999 500-96.5 2000 12,775 2,455.1 2001 125-99.0 2002 1,210 868.0 2003 1,070-11.6 2004 31,995 2,890.2 2005 13,475-57.9 2006 1,864-86.2 2007 7,200 286.2 2008 4,705-34.6
2009 64,789 1,277.0 2010 188,045 190.2 2011 11,900-93.7 2012 62,010 421.1 2013 19,950 31.3 Ekspor Korea ke Indonesia (2012-2013) - HS 8901 (unit : 000$, %) 2012 2013 (06) Value Inc. rate Value Inc. Rate 01 - - 2,900-02 4,600-3,200-30.4 03 4,600-4,100-10.9 04 4,600 1,079.5 4,100-10.9 05 8,400 2,053.9 4,100-51.2 06 15,200 1,361.5 19,950 31.3 07 15,200 510.4 - - 08 53,170 2,035.3 - - 09 53,170 720.5 - - 10 53,670 448.8 - - 11 53,670 363.5 - - 12 62,010 421.1 - - Ekspor Korea ke Indonesia (8903) (unit : 000$, %) Year Value Inc. Rate 1988 9-1989 - -100.0 1992 4-1993 5 8.7 1994 - -100.0 1996 3-1997 - -100.0 1998 5-1999 - -100.0 2000 7-2001 - -100.0
2002 40-2003 - -100.0 2004 1-2005 254 36,732.1 2006 143-43.7 2007 363 154.4 2008 47-87.0 2009 30-37.3 2010 85 188.7 2011 82-3.3 2012 88 7.3 2013 39-50.5 Ekspor Korea ke Indonesia (2012-2013) 8903 (unit : 000$, %) 2012 2013 (06) Value Inc. Rate Value Inc. Rate 01 - - - - 02 - - - - 03 - - - - 04 - - - - 05 78-39 -50.5 06 78 132.0 39-50.5 07 78 132.0 - - 08 78 132.0 - - 09 88 161.4 - - 10 88 161.4 - - 11 88 161.4 - - 12 88 7.3 - -
Lampiran 4. Tipe Produk yang dihasilkan oleh industri perkapalan KOSHIPA Tanker Tipe Ukuran Konsumen Produsen VLCC 318.000 DWT Brightoil Hyundai Heavy Industries, Ltd. Product & Chemical Tanker 25.000 DWT Eitzen Chemical Pte. Ltd. Dae Sun Shipbuilding & Engineering Co., Ltd. Product & Chemical 51.000 DWT Gestioni Armatoriali S.p.A. Shina SB Yard Co., Ltd. Tanker Ice Class 1B Crude Oil Tanker 115.000 DWT Hanjin Heavy Industries and Construction, Ltd. VLCC 318.000 DWT SAMCO Hyundai Samho Heavy Industries Co. Ltd. Product Oil Tanker 49.700 DWT Ocean Tanker Pte Ltd. Shina SB Yard Co., Ltd. Product Oil / Chemical Tanker 46.000 DWT STX PanOcean STX Offshore & Shipbuilding Co. Ltd. Tanker 162.000 DWT Sovcomflot Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. Crude Oil Tanker 105.000 DWT Novoship Hyundai Heavy Industries Co. Ltd. Crude Oil Tanker 115.000 DWT Aktif STX Offshore & Shipbuilding Co. Ltd. Product/Chemical 50.000 DWT Scorpio Tankers Inc. Hyundai Mipo Dockyard Tanker Crude Oil Tanker 160.000 DWT Tanker Pacific Hanjin Heavy Industries & Construction Co., Ltd. Product Carrier 120.000 DWT G JEBSEN Hyundai Samho Heavy Industries Co., Ltd. Product Carrier 75.000 DWT GEM Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. Product/Chemical Tanker 37.000 DWT Interorient Navigation Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. Crude Oil 158.000 DWT Stena Bulk AB Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Crude Oil tanker 115.000 DWT Unisea Shippling B.V. Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Product & Chemical 40.000 DWT Morfini S.p.A. Shina SB Yard Co., Ltd. Tanker Product Chemical 37.000 DWT Unicorn Tankers Shina SB Yard Co. Ltd. Tanker (International) Ltd. Product/Chemical Tanker 52.000 DWT Chios Navigation (Hellas) Hyundai Mipo Dockyard Co.,Ltd. Tanker 318.000 DWT Vela Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Product/Chemical Tanker 50.000 DWT NAVIOS MARITIME HOLDINGS Inc. Dae Sun Shipbuilding & Engineering Co., Ltd.
Tankers
Containership Tipe Ukuran Konsumen Produsen Container Carrier 13.800 TEU MSC Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Containership 1.043 TEU JOSCO Star Shipping Co., Ltd. Dae Sun Shipbuilding & Engineering Co., Ltd. Containership 11.000 TEU CMA-CGM Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. Containership 13.100 TEU B. Rickmers Hyundai Heavy Industries Co., Ltd. Containership 13.100 TEU ZODIAC Hyundai Samho Heavy Industries Co., Ltd. Containership 13.000 TEU Niki Shipping STX Offshore and Shipbuilding Co., Ltd. Containership 4.300 TEU Hanjin Heavy Industries & Construction Philippines Inc. Containership 9.200 TEU A.P. Moller Samsung Heavy Indusries Co., Ltd. Containership 9.500 TEU Costamare Hyundai Heavy Industries Co., Ltd. Containership 2.824 TEU Christian F. Ahrenkiel GmbH & Co. Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. Containership 4.300 TEU E.R. Shiffahrt Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. Container Carrier 13.200 TEU OOCL Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Container Carrier 8.000 TEU Evergreen Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Container Carrier 14.100 TEU CSCL Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Container Ships
LNG and LPG Carriers Tipe Ukuran Konsumen Produsen LPG Carrier 20.600 m3 ZODIAC Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. LPG Carrier 35.000 m3 ELETSON Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. LNG Carrier 261.700 m3 QGTC Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering LNG Carrier 153.000 m3 Hanjin Heavy Industries & Construction Co., Ltd. LNG Carrier 174.000 m3 Elcano STX Offshore & Shipbuilding Co., Ltd. LNG -RV 145.000 m3 Lief Hoegh Samsung Heavy Industries Co., Ltd. LNG Carrier 216.000 m3 OSG Inc. Hyundai Heavy Industries Co., Ltd. LNG Carrier 177.000 m3 MOL Hyundai Samho Heavy Industries Co., Ltd. LPG Carrier 82.000 m3 Petredec Hyundai Heavy Industries Co., Ltd. LNG Carriers 170.600 m3 BG Group Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Gas Carriers
Tipe Ukuran Konsumen Produsen Bulk Carrier 180.000 DWT Glovis Hyundai Heavy Industries Co., Ltd. Bulker 180.000 DWT Lykiardopulo Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. Bulk Carrier 34.000 DWT Ionic Holdings Inc. Dae Sun Shipbuilding & Engineering Co., Ltd. Bulk Carrier 34.000 DWT Leros Management S.A. Dae Sun Shipbuilding & Engineering Co., Ltd. Bulk Carrier 180.000 DWT Hyundai Merchant Maritime Hyundai Samho Heavy Industries Co., Ltd. PCTC 6.700 unit Ray Shipping Ltd. Hyundai Mipo Dockyard Low and Intermediate Level Radioactive Waste Transport Ship Multipurpose Hospital Hanjin Transportation Co., Ltd. Indonesian Navy Co., Ltd. Dae Sun Shipbuilding & Engineering Co., Ltd. Dae Sun Shipbuilding & Engineering Co., Ltd. Ship Con-ro 24,4K Grimaldi Lines Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. General Cargo Carrier 49.000 DWT Grieg Shipping Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. Wind Turbin Installation Vessel Ice-Breaking Research Vessel Swire Pacific Offshore Korea Polar Research Institute Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Hanjin Heavy Industries and Construction Co., Ltd.
Bulk Carriers and Other Vessels
Tipe Ukuran Konsumen Produsen Drilling Depth Drillship 40.000 ft Noble STX Offshore & Semi-Submersible Production & Quarters Facilities BP Shipbuilding Co., Ltd. Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. Semi-Submersible Rig Seadrill II Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. Semi-Submersible Rig Odfjell Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. Ultra-Deepwater Drillship Transocean Hyundai Heavy Industries Co., Ltd. Drillship Foramer S.A Hyundai Mipo Dockyard Co., Ltd. Displacement Tonnage Deep-sea Drillships 96.000 DWT Seadrill Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Displacement Deep-sea Drillship 97.000 DWT STENA Samsung Heavy Industries Co., Ltd. LNG-FPSO 450K Royal Dutch Shell Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Wes Phoenix Semi- Submersible Drilling Rig North Atlantic Drilling Ltd. Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Offshore Platform Lun-A Sakhalin Energy Investment Co., Ltd. Samsung Heavy Industries Co., Ltd. Agbami FPSO Star Deepwater Petroleum Ltd. Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering Co., Ltd. AKPO FPSO Total Hyundai Heavy Industries Semi-Submersible FPU for INPEX Ichthys Co., Ltd. Samsung Heavy Industries Co., Ltd.
OffShore Units